
TAMPANGNEWS.COM-Hanya tinggal beberapa hari lagi, umat muslim di seluruh dunia sudah akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Yang sejak dahulu menjadi pertanyaan adalah, bagaimana latihan lari atau berolahraga selama berpuasa Ramadhan?
Menurut Dr. Zaf Iqbal, Head of Medicine Sport Crystal Palace FC menyimpulkan bahwa melakukan olah raga berat saat berpuasa memang mempunyai tantangan tertentu.
“Pada dasarnya latihan ini tujuannya adalah untuk mempertahankan atau membatasi penurunan kebugaran atau kekuatan (atlet),” urai Dr. Iqbal.
Akan tetapi, masalah utamanya adalah bukan dari olah raganya. seperti yang ia sampaikan di laman londonmarathonevents.co.uk ini ada 3 yaitu:
- Mendapatkan cukup energi sebelum beraktivitas;
- Mengisi ulang energi saat kamu beraktivitas – misalnya mengonsumsi glukosa dan cairan secara teratur;
- Mendapatkan cukup energi setelah beraktivitas untuk mengganti energi yang telah kamu gunakan.
Kuncinya, menurut Dr. Iqbal adalah menemukan waktu yang tepat untuk menyerap dan mengeluarkan energi. Artinya, waktu untuk mengasup nutrisi (makan/minum) dan waktu untuk menggunakan energi (latihan) adalah kuncinya.
Dr. Iqbal menyarankan tiga waktu yang tepat untuk melakukan olah raga selama bulan Ramadan:
Sebelum fajar – pagi-pagi sekali, tepat sebelum memulai puasa
Waktu pertama yang disarankan adalah setelah sahur. Masalah jika kamu lakukan setelah sahur, maka energi yang baru saja kamu asup akan terpakai untuk melakukan latihan ini.
Sementara, asupan energi untuk mengantikan glikogen yang terpakai masih harus 14 jam lagi saat berbuka puasa.
Tidak heran bila dalam seharian itu kamu akan merasakan lelah.
Lalu waktu yang tepat lainnya adalah sebelum matahari terbenam – tepat sebelum berbuka puasa
Keuntungan dari latihan pada waktu ini adalah kamu dapat menggunakan simpanan energi terakhir pada hari itu dan kemudian segera mengisi kembali asupan energi yang telah terpakai dengan berbuka puasa.
Yang harus dicatat, sisa energi yang bisa kamu pakai untuk berolah raga menjelang berbuka puasa ini tidak banyak. Jadi perhatikan porsi latihannya, agar kita tidak kebablasan yang mengakibatkan bisa terkena dehidrasi dan akibat lainnya.
Berikutnya dimalam hari – waktu antara berbuka dan sahur
Menurut Dr Iqbal, waktu antara berbuka dan sahur adalah waktu yang ideal untuk berolahraga selama Ramadan, terutama untuk sesi lebih dari satu jam. Karena pada jam malam hari ini kamu dapat membawa suplai energi dan air saat berolah raga.
“Dari sudut pandang fisiologis, dalam hal memastikan orang pulih secepat mungkin, berlari di malam hari adalah yang terbaik,” katanya.
Namun Dr. Iqbal juga memberikan catatan untuk latihan malam hari ini, yaitu gelap yang mungkin menjadi tidak kondusif jika dilakukan di luar ruangan secara umum. Oleh karena itu, ia memberikan saran agar melakukannya di dalam ruangan, dengan treadmill misalnya. walaupun tidak dipungkiri, beberapa orang mungkian akan merasa dampak yang berbeda.
Yang pasti, latihan malam hari ini menjadi pilihan yang pas jika kamu adalah pekerja kantoran yang seharian bekerja. Malah, kamu bisa janjian untuk latihan bareng sesudah buka puasa dengan rekan kerja.
Nah, demikian tadi waktu-waktu terbaik untuk berolahraga selama bulan puasa. Semoga bermanfaat!(**)