Jumat, Juni 13, 2025
BerandaHLJemaah Haji Menyambut Arafah 1446 H, Ini Penampakan Tenda Arafah

Jemaah Haji Menyambut Arafah 1446 H, Ini Penampakan Tenda Arafah

TAMPANGNEWS.COM – Alkisah Dulu, wukuf di Arafah harus dijalani oleh jemaah haji dengan harap-harap cemas, apalagi jika haji di musim panas.

Dahulu banyak cerita bahwa Dentum meriam biasanya berbunyi, mengiringi tergelincirnya matahari, penanda wukuf dimulai.

Pada musim panas Mei tahun 1927 bulan yang sama dengan musim haji 2025 ini, kemah-kemah di Arafah terpasang seadanya, tanpa pendingin ruangan tentunya dengan fasilitas yang seadanya pula.

Tentu keadaan saat ini sudah berlainan suasana. Haji difasilitasi oleh Kementerian Agama. Tenda-tenda Arafah tertata rapi, dilengkapi pendingin ruangan, karpet, dan sarana kamar mandi. Layanan makanan di Arafah pun dipasok sedemikian rupa.

Saat ini Pelayanan dan pelindungan jemaah haji menjadi perhatian yang utama, terutama jemaah haji lansia dan disabilitas mendapatkan perhatian dan pelayanan khusus dari Penyelenggara haji dan seluruh stakeholder.

Arafah adalah puncak haji, seberapa lama pun seseorang tinggal di Mekkah, tidak akan disebut telah berhaji jika pada siang hari tanggal 9 Dzulhijjah tidak merasakan sengatan matahari Padang Arafah.

Karenanya, seberat apapun medan dan cuaca yang separah apapun kondisi kesehatan, meski sesaat, jemaah haji harus memaksakan diri untuk berada di sana.

Pada saat ini tahun 2025 Masehi atau 1446 Hijriyah, panas matahari Arafah tidak semakin mereda. Di jam wukuf, suhu berada di kisaran 45 – 50 derajat celcius. Arafah juga saat ini tetap gersang, minim tumbuh-tumbuhan, melainkan hamparan pasir sejauh mata memandang.

Namun begitu, semua Jemaah merindukan Arafah. Masa penantian puluhan tahun lehih serta Uang puluhan juta rela dikeluarkan, demi bisa terbang menembus awan hingga 9 jam lebih berada diudara untuk menjadi Tamu Allah SWT ditanah Suci Mekkah Almukarommah.

Jemaah haji tahun 1446 H/2025 M ini perlu tetap waspada. Kementerian Haji Saudi dan kementerian Haji Indonesia mulai menyampaikan seruan agar jemaah haji Indonesia tidak keluar dari tenda di Arafah pada siang hingga sore pukul 16.00 waktu setempat. Jemaah haji tentu harus mematuhi, demi keselamatan diri.

Bagi sebagian besar Jemaah, kesempatan berhaji hanya sekali seumur hidup dan belum tentu bisa datang kembali.

Wukuf di Arafah harus sebesar-besarnya dimanfaatkan untuk berzikir, bertasbih, bertafakkur, dan menggemakan doa.

Semua jemaah harus melupakan sejenak urusan duniawi, jabatan atau pangkat. Di Arafah ini, “tak ada kasta, tak ada mahkota, tak ada perjuangan kelas, tak ada buruh, tak ada majikan. Bergema suara meembus angkasa, melampaui bulan, bintang, dan matahari, melampaui langit ketujuh.

Teriring doa dari seluruh kerabat dan handaitaulan di tanah air, Semoga para jemaah haji Indonesia merasa aman, nyaman, dan mabrur hingga akhir hayat dikandung badan. (**)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments