Minggu, Juni 15, 2025
BerandaHLKapan Idul Fitri 2025? Ini Menurut Pemerintah, BRIN BMKG dan Muhammadiyah

Kapan Idul Fitri 2025? Ini Menurut Pemerintah, BRIN BMKG dan Muhammadiyah

TAMPANGNEWS.CON – Kementerian Agama bakal menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal atau Hari Raya Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah tahun ini pada Sabtu, 29 Maret 2025.

Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad, beberapa waktu lalu, mengatakan prosesi Sidang Isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal pada sore harinya. Kemudian dimulai Sidang Isbat secara tertutup setelahnya dan konferensi pers kepada media terkait hasil sidang Isbat.

Lalu, kapan Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah tahun ini?

Menurut Kemenag RI :
Menteri Agama Nasarudin Umar juga memperkirakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah tahun ini akan berbarengan antara pemerintah dan ormas Islam lainnya.

Menurut Nasaruddin, hal ini dikarenakan ketinggian hilal diperkirakan masih belum akan terlihat pada tanggal 30 Maret 2025, sehingga Idulfitri diperkirakan juga akan kembali berbarengan dengan Muhammadiyah pada 31 Maret 2025.

“Lebaran kita diprediksi tanggal 31 Maret 2025,” ujar Nasaruddin beberapa waktu lalu.

Menurut PP Muhammadiyah:

Organisasi Islam PP Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 M. Keputusan ini didasarkan pada hisab hakiki wujudul hilal, metode penentuan awal bulan Hijriah yang telah lama menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dengan metode ini, awal bulan ditetapkan jika hilal sudah wujud, yaitu setelah terjadi ijtimak sebelum matahari terbenam, bulan terbenam setelah matahari, dan piringan atas bulan berada di atas ufuk saat matahari terbenam. Jika salah satu dari kriteria ini tidak terpenuhi, maka bulan digenapkan menjadi 30 hari.

Dalam menentukan 1 Syawal 1446 H, data astronomis menunjukkan bahwa pada Sabtu Kliwon, 29 Ramadan 1446 H atau 29 Maret 2025 M, ijtimak terjadi pada pukul 17:59:51 WIB. Namun, saat matahari terbenam di Yogyakarta (07° 48′ LS dan 110° 21′ BT), tinggi bulan masih berada di -01° 59′ 04², yang berarti hilal belum wujud.

Di seluruh wilayah Indonesia, bulan juga masih berada di bawah ufuk, sehingga tidak memenuhi kriteria wujudul hilal. Oleh karena itu, umur bulan Ramadan 1446 H disempurnakan menjadi 30 hari, dan 1 Syawal 1446 H pun jatuh pada Senin Pahing, 31 Maret 2025 M.

menetapkan Idulfitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan itu dibuat berdasarkan hasil hakiki wujudul hilal dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang penetapan hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.

MENURUT BRIN dan BMKG :

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, juga memprediksi 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada 31 Maret 2025. Artinya, Lebaran Idulfitri 2025 akan dirayakan serempak dan tidak ada perbedaan.

Thomas menyebut posisi Bulan di Indonesia masih berada di bawah ufuk pada waktu maghrib tanggal 29 Maret.

Dengan demikian, hal tersebut tidak memenuhi kriteria kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS) yang digunakan pemerintah dan ormas-ormasi Islam.

“Keputusannya idulfitri 1446: seragam 31 Maret 2025,” imbuhnya.

Meski demikian, Thomas mengimbau untuk memantau hasil pastinya pada saat pelaksanaan sidang isbat 29 Maret mendatang.

Sementara itu, menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ketinggian hilal di Indonesia pada 29 Maret berkisar -3,29 derajat di Merauke, Papua sampai dengan -1,07 derajat di Sabang, Aceh.

Kemudian, ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 30 Maret 2025, berkisar antara 7,96 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 11,48 derajat di Sabang, Aceh

BMKG juga mengungkap elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Maret, berkisar antara 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah sampai dengan 1,61 derajat di Oksibil, Papua. Sedangkan, elongasi saat Matahari terbenam pada 30 Maret, berkisar antara 13,02 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 14,83 derajat di Sabang, Aceh.

Elongasi merupakan jarak sudut antara piringan Bulan dan pusat piringan Matahari, yang diamati dari permukaan Bumi. (**)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments