TAMPANGNEWS.COM – Kejaksaan Agung meyakini skandal dugaan korupsi di tubuh subholding PT Pertamina, Pertamina Patra Niaga telah merugikan negara sebanyak Rp193,7 triliun. Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan 9 tersangka.
Komisaris Utama PT Pertamina 2019-2024, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dituding mengetahui kasus ini, bahkan Kejagung membuka peluang untuk memeriksanya.
Tak main-main kerugian negara ditaksir dirugikan hampir Rp 1.000 triliun.
Terkait kasus korupsi di tubuh PT. PERTAMINA, Mantan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam wawancara disebuah kanal youtube, dia menyatakan siap memberikan keterangan kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) jika dipanggil sebagai saksi dalam kasus yang melibatkan Pertamina.
Bahkan Ahok mengaku punya bukti rekaman dan notulensi setiap rapat ketika dirinya menjabat di BUMN tersebut.
Untuk itu ia sangat terbuka memberikan informasi dan keterangan yang dimiliki terkait dengan aktivitas dan pengawasan yang dilakukannyabselama menjabat sebagai komisaris di Pertamina.
“Semua rekaman rapat saya itu diputar supaya seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina. Apa yang (membuat) saya marah-marah di dalam,” ungkap Mantan Bupati Belitung Timur ini , dikutip dari kanal YouTube Narasi, Sabtu (1/3/2025).
Diakui Ahok, dia selama ini tidak bisa membongkar rekaman itu karena termasuk rahasia perusahaan.
Namun jika dirinya dipanggil sebagai saksi dia bisa memperdengarkan rekaman yang dimilikinya di persidangan nanti.
Bahkan secara blak-blakan Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkap permainan di Pertamina sudah lama terjadi tetapi para petinggi Pertamina tidak mau menghentikan permainan itu.
“Menurut saya ini permainan sudah lama yang masing-masing penguasa tidak mau stop,” beber Ahok.
Kejaksaan Agung telah menetapkan sembilan tersangka kasus impor minyak dan Pertamax oplosan.
Berikut daftar Tersangka kasus korupsi Pertamina yakni Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga, Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operation Pertamina Patra Niaga, Direktur Utama Patra Niaga Riva Siahaan, Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Sani Dinar Saifuddin, dan Direktur PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi.
Selain itu Vice President (VP) Feedstock Management PT KPI Agus Purwono, beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa Muhammad Kerry Andrianto Riza, Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati, dan Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadan Joede.(**)
