TAMPANGNEWS.COM – Para Jemaah Haji KBIHU Ar Rahmah Kloter 10 Embarkasi Palembang yang telah 5 hari berada di Kota Madinah melakukan City tour disekitar kota Madinah.
Destinasi kunjungan city tour kali ini ialah ke Mesjid Quba, Kebun Kurma, Syuhada Uhud, Mesjid Kiblatain, Al Khandaq / Mesjid Tujuh.
Masjid Quba yang merupakan salah satu destinasi utama City tour disekitar Kota Madinah baik jemaah umrah maupun haji.
Nilai sejarah dan ibadah menjadi alasan utama para peziarah berkunjung ke sini.
Masjid Quba terletak sekitar empat kilometer dari Masjid Nabawi, Madinah. Masjid ini dipercaya sebagai masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad saw.
Di masjid ini juga pertama kalinya dilaksanakan salat berjamaah secara terang-terangan.
Ketika pertama kali dibangun, masjid ini terletak sekitar enam kilometer di pinggiran selatan Yatsrib (nama Madinah saat itu), di desa Quba. Saat itu, Madinah belum diperluas hingga mencakup desa ini.

Pada dasarnya, Quba adalah sumur di perkampungan yang dihuni penduduk dari Bani Amr bin Auf, milik Abu Ayyub Al-Ansari. Unta betina Nabi pertama kali berlutut di sana untuk meminum air setelah perjalanan hijrah dari Makkah menuju Madinah.
Konsultan Ibadah PPIH Arab Saudi Daker Madinah, Prof Dr KH Aswadi seperti telah dilansir dalam kemenag.go.id mengatakan, dalam peristirahatan di Quba selama empat hari sambil menunggu kedatangan Ali bin Abi Thalib, Nabi Muhammad tinggal di rumah Kultsum ibn al-Hadmi, dari Bani Amr bin Auf, dan memulai pembangunan masjid tersebut yang diberi nama Quba.
Diceritakan bahwa Nabi sendiri yang meletakkan beberapa batu bata tersebut, dan para sahabatnya bergabung dengannya.
Masjid Quba dibangun dengan batu bata mentah dan atap dari daun kurma. Mereka bekerja keras, membawa batu-batu, dan pasir untuk pembangunan, dan Nabi sendiri yang menanggung beban di punggungnya.
Saat ini, Masjid Quba adalah masjid terbesar kedua di Madinah. Kajian sejarah Islam tentang Masjid Quba menunjukkan pentingnya masjid ini.
Fadilah salat di Masjid Quba sangat besar. Seperti dikutip dari hadis Ibnu Majah, “Siapa yang berwudhu di rumahnya, lalu ia mendatangi Masjid Quba, dan ia melaksanakan salat di dalamnya, maka pahalanya seperti pahala umrah.”
Dalam riwayat, Rasulullah semasa hidupnya, selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis. Setelah beliau wafat, para sahabat juga sering menziarahi masjid ini dan melaksanakan salat di dalamnya.
Masjid Quba juga disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai masjid yang dibangun atas dasar takwa dan orang-orang yang berada di dalamnya adalah orang-orang yang selalu membersihkan diri, sebagaimana dalam Surat At-Taubah ayat 107 sampai 110.
Dikutip dari Saudi Gazette, renovasi terakhir Masjid Quba memperluas ruang salat menjadi 5.035 meter persegi dan keseluruhan masjid beserta fasilitasnya menjadi 13.500 meter persegi dari semula hanya 1.600 meter persegi. Ruang salat utama ini mampu menampung hingga 20 ribu jemaah.
Masyarakat Madinah akan dengan nyaman melakukan salat di masjid Quba selama haji dan Idulfitri, ketika biasanya terjadi peningkatan jumlah jemaah yang berkunjung ke kota tersebut.
Masjid ini memiliki 54 kubah kecil, lima kubah berukuran sedang, dan satu kubah besar tepat di atas area mihrab. Bangunan masjid memiliki empat menara, masing-masing satu di setiap sudut.
Awalnya hanya ada satu menara, renovasi terakhir menambahkan tiga menara lainnya.
Dasarnya persegi, memiliki poros segi delapan dan berbentuk lingkaran di puncaknya.
Halamannya dibuat dari marmer putih dan hitam yang dihiasi ornamen berwarna merah. Sebagiannya ditutupi payung pada siang hari untuk melindungi jamaah dan pengunjung dari panas dan terik.
Elemen bangunan baru ini mencakup karya dari arsitek Mesir Abdel Wahed el-Wakil, arsitek Pakistan Hassan Khan Sayyid, dan arsitek tensil dari Stuttgart, Mahmoud Bodo Rasch.
Masjid ini memiliki dua area salat utama, satu di selatan dan satu lagi di utara yang dihubungkan oleh dua barisan tiang beratap di sisi timur dan barat mengelilingi ruang tengah, yang ditutup dengan kain.
Ruang salat di bagian selatan dihiasi enam kubah yang lebih besar di atasnya, ruang salat di bagian utara dihiasi 32 kubah yang lebih kecil, dan barisan tiang di atasnya dilengkapi dengan kubah yang lebih kecil.
Terdapat 7 pintu masuk utama dan 12 pintu masuk tambahan di Masjid Quba, fasilitas toilet sebanyak 64 unit untuk pria dan 32 toilet untuk wanita.
Renovasi Masjid Quba
Setelah pertama kali dibangun pada masa Nabi Muhammad, Masjid Quba termasuk sering direnovasi. Khalifah ketiga Utsman bin Affan melakukan renovasi pertama. Kemudian pada masa Umar bin Abdul Aziz menjadi Gubernur Madinah direnovasi lagi dan dibangun menara masjid. Beberapa penambahan dilakukan pada masjid ini oleh Kamaluddin al-Isfahani.
Menurut arabnews, masjid ini telah direnovasi beberapa kali, antara lain pada tahun 1057, 1177, 1293, 1355, 1462, dan 1503. Perubahan terakhir dilakukan di era Sultan Abdul Majid dari Kesultanan Turki Usmani.
Pada masa Kerajaan Saudi, Masjid Quba dan rumah ibadah lainnya, rutin direvitalisasi.
Pada tahun 1968, sisi utaranya diperluas. Pada tahun 1985 Raja Fahd memerintahkan beberapa perluasan, dengan tetap mempertahankan arsitektur bersejarah dari bangunan tersebut.
Struktur saat ini dirancang oleh arsitek neoklasik pemenang penghargaan Driehaus, Abdel Wahed el-Wakil. Awalnya direncanakan struktur lama akan digabungkan dengan yang baru, namun gagasan ini ditinggalkan dan bangunan lama dirobohkan seluruhnya.
Pada tahun 2018, sebagaimana dliansir arabnews, Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) memerintahkan restorasi 130 masjid bersejarah, yang merupakan bagian dari program revitalisasi nasional pemerintah.

Pada musim haji 2025 ini, para jemaah haji yang menetap selama 8-9 hari dijadwalkan untuk mengunjungi beberapa destinasi yang salah satunya adalah Mesjid Quba Madinah.
Para Jemaah haji dari Kloter 10 Palembang yang berkesempatan untuk mengunjungi Mesjid Quba pada hari Senin 19/5/2025 menyambut gembira dan sangat antusias untuk melaksanakan Sholat Sunah di Mesiid Quba, bahkan hampir seluruh Jemaah haji yang tergabung dalam KBIHU Ar Rahmah kloter 10 Palembang telah mempersiapkan diri dengan berwudhu sebelum melakukan perjalanan menuju Mesjid Quba. (**)