TAMPANGNEWS.COM – Kawasan Taman Nasional Lore Lindu merupakan pegunungan yang didominasi oleh batuan granit. Batuan megalitik ini mempunyai ukuran yang besar, bahkan yang paling besar mencapai ukuran berdiameter 4 meter. Batuan megalitik yang paling terkenal adalah Watu Palindo dengan posisi miring, batu ini berada di Lembah Bada.
Dinamakan Palindo yang berarti sang penghibur ini betul adanya, Watu Palindo ini nampak berwajah ceria dan ramah. Palindo ini seakan menyirakatkan kesan keramahan khas anak-anak. Tinggi batu ini mencapai sekitar 4 meter dengan ukiran berbentuk tubuh oval memiliki mata yang bulat dan hidung besar yang memanjang kebawah. Pahatan mulut yang dalam berbentuk sebuah senyuman melengkapi indahnya batuan megalitik ini.
Lembah Bada atau dikenal dengan Lembah Napu, merupakan situs megalitik yang terletak di Taman Nasional Lore Lindu, Poso, Sulawesi Tengah. Lembah Bada jadi rumah bagi sederet peninggalan megalitikum berupa batu-batu besar yang memuat misteri kejayaan suku Napu, Besoa, dan Bada.
Berada ditengah-tengah hamparan padang savana menghijau, berdiri kokoh sebuah patung. Adalah situs megalit tertingi yang ada di lembah bada.
Menjadi primadona dari semua situs yang ada dan tersebar di Taman Nasional Lore Lindu.
Dengan tinggi hampir tiga kali tinggi badan normal orangi indonesia, patung Palindo sudah lama menjadi maskot pesona sulawesi tengah. Ingat sulawesi tengah? Ya sudah pasti ingat patung besar dan miring itu.
Sebagai bukti zaman prasejarah dalam bentuk yang begitu epik, sebagian dari wisatawan bertanya-tanya, cara membuat patung sebesar itu dan seberat itu. Bagaimana bisa dia berada tepat ditengah-tengah bentangan alam yang begitu indah. Bukti sejarah budaya lembah bada pun belum dapat dengan pasti memaparkan seperti apa persisnya patung-patung itu dibuat. Keberadaanya cukup menggambarkan keratifitas tingkat tinggi dari kehidupan pada zaman itu.
Kawasan Taman Nasional Lore Lindu merupakan pegunungan yang didominasi oleh batuan granit. Batuan megalitik ini mempunyai ukuran yang besar, bahkan yang paling besar mencapai ukuran berdiameter 4 meter. Batuan megalitik yang paling terkenal adalah Watu Palindo dengan posisi miring, batu ini berada di Lembah Bada. Dinamakan Palindo yang berarti sang penghibur ini betul adanya, Watu Palindo ini nampak berwajah ceria dan ramah. Palindo ini seakan menyiratkan kesan keramahan khas anak-anak. Tinggi batu ini mencapai sekitar 4 meter dengan ukiran berbentuk tubuh oval memiliki mata yang bulat dan hidung besar yang memanjang kebawah. Pahatan mulut yang dalam berbentuk sebuah senyuman melengkapi indahnya batuan megalitik ini.
Sudah dipastikan patung Palindo berjenis kelamin laki-laki. Itu bisa dilihat dari guratan pada bagian batu. Sebagai penghibur, kesan pertama berkunjung ke lembah bada pun punya sensasinya tersendiri. Setiap wisatawan memiliki pengalamannya masing-masing kali pertana berjumpa si penghibur.
Ramainya kunjungan wisata ke kabupaten poso sudah sejak jaman dulu telah membuat patung palindo cukup dikenal dikalangan wisatawan manca negara. Tujuan wisata utama saar berkunjung ke kabupaten poso sudah pasti adalah ingin melihat patung rupa manusia yang legendaris ini.
Untuk bisa sampai ke lembah bada, wisatawan dari luar daerah sulawesi tengah bisa menggunakan beberapa altenatif transportasi. Di tempuh hampir 12 jam dengan perjalanan darat dari kota Palu.

Dan pilihan lainnya adalah dengan menempuh jalur udara 45 menit dari bandara sultan Hasanudin Makassar ke kota Poso, dilanjutkan dengan perjalanan darat sekitar 3 jam untuk tiba di Lembah Bada.
Sepanjang perjalanan menuju dan kembali dari Lembah bada wisatawan juga akan menikmati panorana alam khas pegunungan hutan hujan sulawesi tengah.
Sudah banyak tersedia penginapan dengan harga yang cukup murah untuk bisa melepaskan penat setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.
Wisatawan pun bisa memilih akan menggunakan jasa pemandu wisata, atau ingin melakukan perjalanan sendiri.
Menggunakan angkutan umum juga adalah pilihan yang aman. Beberapa dari pengemudi angkutan umum rute kota tenena-lembah bada, tanpa sengaja akhirnya menambah keahlian mereja menjadi pemandu wisata.
Dan itu sangat menyenangkan sekali.
Berwisata tanpa rasa takut dan khawatir. Disambut penduduk yang ramah, lembah bada wajib dikunjungi. Dan untuk bisa menikmati lembah bada dengan sangat baik, sebaiknya datang pada saat musim kemarau. Tidak hanya palindo, beberapa patung tersebar dikawasan ini akan melengkapi wisata purbakala di Lembah Bada. (Berbagai sumber)